REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A -- Kepala International Comittee of the Red Cross, Robert Ghosen, mengatakan pertempuran untuk memperebutkan pelabuhan Aden, telah membuat Yaman menjadi ‘kota hantu’. Ghosen menilai bantuan medis sangat diperlukan di kota tersebut, tempat pejuang Syiah Houthi melawan pasukan yang setia pada pemerintah.
Badan-badan bantuan mengatakan lebih dari 540 orang tewas dalam pertempuran yang terjadi baru-baru ini. “Dan lebih dari 100 ribu orang mengungsi,” tambahnya seperti dikutip BBC, Rabu (8/4).
Pesawat pembom yang dipimpin koalisi Arab Saudi telah menggempur pemberontak. Hal itu dilakukan Saudi dalam upayanya mendukung pemerintah Yaman yang telah diakui secara internasional.
Presiden Yaman Abddrabbuh Mansour Hadi melarikan diri ke Arab Saudi bulan lalu. Kepergiannya diakibtakan para pemberontak yang telah mendesak kota Sanna yang terletak di selatan ibukota.
Pertempuran tersebut meningkat pekan ini. Itu terbukti dari banyaknya rumah sakit yang hancur, pembajakan mobil ambulans, serta mayat-mayat yang tersisa di bahu-bahu jalan.