Rabu 08 Apr 2015 23:19 WIB

Bandara Brisbane Terapkan Kartu Imigrasi Digital Pertama di Dunia

Red:
Aplikasi pintar di bandara.
Foto: abc news
Aplikasi pintar di bandara.

REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Penumpang yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri dari Bandara Internasional Brisbane kini tidak perlu repot dan buang waktu lagi untuk mengisi kartu keberangkatan mereka. Kartu Keberangkatan Digital yang dikembangkan mahasiswa Universitas Teknologi Queensland (QUT) kini mulai diterapkan.

Aplikasi ponsel pintar baru ini memungkinkan penumpang mengisi informasi keberangkatan mereka secara digital sebelum tiba di bandara.

Aplikasi dengan menggunakan kode QR sejenis barcode, ini diaktifkan dan dipindai di toko yang akan mencetak kartu keberangkatan final penumpang, sistem ini memungkinkan penumpang langsung dapat menuju loket  Bea Cukai.

Sistem baru ini merupakan proyek bersama antara mahasiswa Industri Kreatif dari Universitas Teknologi Queensland (QUT0, Brisbane Airport Corporation (BAC) dan pengusaha berbasis di Brisbane, Stephan Clemens.

Professor Alexander Dreiling mengatakan mahasiswanya memiliki gagasan ini setelah mengidentifikasi masalah diseputar kawasan keberangkatan di bandara tersebut.

"Kami mengerahkan banyak mahasiswa dari Industri Kreatif untuk mempelajari kondisi di Bandara Brisbane international dan mereka memperhatikan di kawasan mana calon penumpang sering mendapatkan kesulitan," katanya baru-bar ini.

"Salah satu area tersebut adalah sulitnya mendapatkan kartu keberangkatan dimana orang harus mengisi kartu dan kartu itu selalu dalam bahasa Inggris dimana sejumlah penumpang sering menghadapi kesulitan," tambah Prof Dreiling.

Ia mengatakan aplikasi ponsel lini akan membuat penumpang bisa bergerak lebih cepat dalam melewati proses imigrasi di kawasan keberangkatan tersebut.

"Pertama kali Anda memang harus mengisi informasi di aplikasi yang terdapat di ponsel pintar Anda, kedua  Anda hanya perlu memasukan nomor penerbangan dan segala sesuatunya akan diproses dengan sendirinya oleh aplikasi itu."

"Sistem Kartu Keberangkatan Digital ini akan menghemat waktu penumpang dan jika Anda bepergian bersama dengan keluarga maka akan terjadi penghematan waktu memproses keberangakan yang sangat signifikan," jelasnya.

Mahasiswa QUT berharap sistem kartu kerangkatan tanpa kertas (paperless) ini akan diaplikasikan di seluruh bandara internasional Australia di masa depan jika dibolehkan UU.

Sementara itu Roel Hellemons dari BAC, mengatakan kartu keberangkatan digital baru ini tidak hanya dapat menghemat waktu penumpang tapi juga memungkinkan penumpang bersantai sebelum memulai penerbangan mereka.

"Banyak orang bertanya kepada kami mengapa kita tidak menerapkan sistem ini sejak dulu. Penumpang sangat tidak suka diharuskan mengisis formulir dan mereka selalu mencari pulpen," katanya.

"Selain itu proses mengisi kartu keberangkatan yang lamai juga membuat penumpang sering merasa tertekan dan gugup sebelum masuk ke pesawat, jadi akan lebih mudah bagi penumpang jika melakukannya di rumah atau di taksi sebelum tiba di bandara,' tambah Prof. Dreiling.

Para penumpang memberikan komentar positif mengenai perubahan ini dan perusahaan pengelola Bandara Internasional Brisbane ini berharap mereka dapat mengaplikasikan sistem yang sama di area ketibaan di bandara dalam waktu dekat.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement