Rabu 08 Apr 2015 08:42 WIB

Bagaimana Orang Eropa Peroleh Kulit Putih?

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agung Sasongko
Cai Junnian memiliki bola mata berwarna hijau seperti yang dimiliki ras Kaukasia atau Eropa
Foto: Telegraph
Cai Junnian memiliki bola mata berwarna hijau seperti yang dimiliki ras Kaukasia atau Eropa

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah penelitian terbaru menyebutkan bahwa orang Eropa jaman dahulu tidaklah putih dan tinggi seperti saat ini. Tipe Kaukasia Eropa ternyata merupakan pengembangan gen di benua tersebut.

Berdasarkan laporan terbaru Science Magazine, Kaukasia adalah produk evolusi. Peneliti telah menemukan tiga gen dasar yang membuat orang Eropa seperti saat ini.

Tiga gen ini berperan dalam karaktertistik tubuh dengan kulit putih, berpostur tinggi dan mampu mencerna susu. Sifat tersebut baru berkembang di Eropa pada 8.000 tahun lalu.

Tahun lalu, para peneliti melakukan sekuen genom dari populasi manusia kuno. Mereka menemukan orang Eropa modern adalah produk campuran gen manusia pemburu, petani kuno, dan tiga populasi manusia kuno lainnya.

Mereka bercampur dalam migrasi ke benua Eropa pada 8.000 tahun lalu. Ketika manusia bermigrasi ke Afrika sekitar 40 ribu tahun lalu, mereka memiliki kulit gelap.

Peneliti Iain Matheison dari laboratorium populasi Universitas Harvard dan ahli genetik David Reich menemukan gen terkait pigmentasi yang bertahan karena proses seleksi alam.

Mereka kemudian menyebar di Eropa. Tipe manusia Eropa modern ini kekurangan dua gen yaitu SLC24A5 dan SLC45A2 yang membawa pada depigmentasi dan membuat kulit lebih cerah.

Sementara mereka yang memiliki kulit lebih gelap masih dapat ditemukan di Spanyol, Luksemburg dan Hongaria sekitar 8.500 tahun lalu. Di bagian utara, jasad kuno yang hidup 7.700 tahun lalu memiliki kedua gen tersebut di atas. Penambahan gen ketiga membuat mereka memiliki mata biru.

Jaman dahulu kala, petani pertama yang membawa gen kulit putih dari wilayah timur tiba di Eropa. Mereka kemudian melakukan perkawinan dengan populasi pemburu. Gen depigmentasi tersebut menjadi poin penting bagi Eropa selatan dan tengah dalam mengembangkan kulit cerah.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement