Rabu 08 Apr 2015 10:18 WIB

AS Percepat Pengiriman Senjata dan Intelijen ke Saudi

Rep: c07/ Red: Agung Sasongko
 Tentara Arab Saudi berjaga di pos perbatasan dengan Yaman, Senin (6/4).
Foto: Reuters/Faisal Al Nasser
Tentara Arab Saudi berjaga di pos perbatasan dengan Yaman, Senin (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Wakil Menteri Luar Negeri AS, Tony Blinken mengatakan, Amerika Serikat akan mempercepat pengiriman pasokan senjata ke Arab Saudi  untuk menghadapi kelompok Houthi.  Selain mengirimkan senjata, AS juga akan mengirimkan intelijen untuk meningkatkan kerja sama dalam hal informasi intelijen.

"Pengiriman senjata Sebagai bagian dari upaya memberikan pesan kepada Houthi dan sekutunya bahwa mereka tidak bisa menguasai Yaman dengan kekerasan," kata Blinken seperti dikutip dari Aljazirah, Rabu (8/4).

Pihak AS, sambung Blinken, juga telah mempercepat untuk meningkatkan kinerja intelijennya agar bisa segera menyusun perencanaan koordinasi bersama di pusat operasi Saudi.

Sementara itu, di Pentagon, Washington, juru bicara Kolonel Steve Warren mengatakan, Amerika Serikat sedang mencari dukungan untuk memberikan amunisi dari sekutunya, termasuk dengan mempercepat perintah yang sudah ada sebelumnya.

"Ini adalah kombinasi dari yang sudah ada order yang dibuat oleh negara-negara mitra kami dan beberapa persyaratan baru karena mereka mengeluarkan amunisi," kata Warren, menanggapi pernyataan Blinken.

Kelompok Houthi-yang menentang Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi sudah menguasai wilayah yang cukup luas di Yaman dalam beberapa bulan terakhir.

Dalam serangan terbaru koalisi menggempur instalasi-instalasi militer Houthi di Provinsi Ibb, di Yaman selatan. Banyak warga Yaman dan warga asing menyelamatkan diri ke negara tetangga, Djibouti. Sejumlah negara, termasuk Indonesia, sudah memulai mengevakuasi warga mereka dari Yaman.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan hampir 550 orang tewas dalam pertempuran di Yaman dalam beberapa pekan terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement