REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Misi PBB di Mali (MINUSMA) tetap siaga terhadap ranjau darat untuk melindungi warga sipil. Kesiagaan dilakukan setelah dua prajurit baret biru cedera oleh ranjau darat di Mali Utara.
Dua prajurit pemelihara perdamaian dari MINUSMA cedera pada Senin (6/4), dalam ledakan satu ranjau saat mereka mengawal satu rombongan di sekitar Kidal di Mali Utara.
"Salah satu dari mereka menderita luka serius dan keduanya segera diungsikan. Misi dan Dinas Aksi Ranjau PBB tetap berkomitmen untuk melanjutkan pekerjaan mereka untuk menangani ranjau," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, Selasa (7/4).
Mali telah menyaksikan pertempuran antara pasukan pemerintah dan gerilyawan, dan direbutnya wilayah utara negeri itu oleh gerilyawan fanatik sejak awal 2012. Ribuan prajurit pemelihara perdamaian PBB telah dikerahkan, tapi banyak wilayah gurun di bagian utara masih diselimuti ketegangan.
Di Kidal, kota kecil di Mali Utara, prajurit pemelihara perdamaian PBB cedera. Masing-masing pada Mei dan Agustus tahun lalu ketika kendaraan mereka melindas ranjau darat.