REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Kepolisian Federal Australia (AFP) mengatakan bahwa sekitar 250 orang yang pernah didakwa dan dihukum karena tindak pelanggaran seksual terhadap anak-anak di Australia. Pelakunya dikenal dengan sebutan pedofil, telah mendatangi Filipina sepanjang tahun 2014.
Polisi Filipina saat ini sedang memproses kasus berkenaan dengan seorang warga Australia bernama Peter Gerard Scully yang disebutkan merupakan kasus pelanggaran seksual terburuk terhadap anak-anak dalam sejarah negeri tersebut.
AFP terlibat dalam penyelidikan dan mengatakan sekitar 250 pedofil Australia berkunjung ke Filipina di tahun 2014 saja.
Seorang juru bicara AFP dalam keterangan kepada ABC mengatakan bahwa pihak berwenang Australia akan memberitahu pihak berwenang Filipina bila seorang pedofil melakukan perjalanan ke luar negeri, namun terserah kepada pihak tujuan apakah akan mengijinkan mereka masuk atau tidak.
Scully (51) yang sebelumnya tidak pernah melakukan tindak pelanggaran seksual terhadap anak-anak ditahan dan dikenai tuduhan menganiaya secara seksual 11 anak berusia antara 18 bulan sampai 13 tahun.
Dia dituduh menghabsikan beberapa tahun terakhir menganiaya anak-anak dan kemudian memuat gambar mereka di online, dan menurut polisi, Scully kemudian mengenakan biaya $ 100 US sampai $ 10 ribu US untuk video yang dibuatnya.
Pria asal Melbourne ini juga dikenai tuduhan membunuh salah seorang korbannya, seorang bocah perempuan berusia 12 tahun, selain juga dituduh melakukan pemerkosaan, penyiksaan, perdagangan manusia, dan melanggar hukum cyber.
Pada Sabtu (4/4) lalu, pihak berwenang di Filipina mengatakan Scully bekerja sama dengan warga asing dalam operasi bisnis pornografi anak-anak, dan sekarang mereka memburu empat orang asing yang dierkirakan terlibat.
Kedutaan Australia di Manila minggu lalu mengadakan pertemuan darurat guna membicarakan masalah tersebut.