REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, negaranya akan menyetujui kesepakatan akhir program nuklir hanya jika semua sanksi yang dijatuhkan pada Iran dicabut.
Hal itu disampaikannya langsung dalam sebuah pidato di televisi. "Kami tak akan menandatangani kesepakatan apapun kecuali semua sanksi diangkat pada hari yang sama. Kami ingin kesepakatan adil untuk semua pihak yang terlibat dalam pembicaraan," ujar Rouhani dilansir Reuters, Kamis (9/4).
Kesepakatan sementara antara Iran dan enam negara kekuatan dunia terkait pembatasan nuklir Iran telah tercapai pekan lalu di Lausanne, Swiss. Kesepakatan tersebut menghidupkan kembali harapan berakhirnya sanksi untuk Iran.
Namun keinginan Iran agar semua sanksi diangkat secara menyeluruh bertentangan dengan rencana Amerika Serikat. Senin (6/4) lalu, AS meminta sanksi Iran dicabut secara bertahap di bawah kesepakatan akhir.
Sementara itu, Iran dan enam negara kekuatan dunia sedang diburu waktu untuk mencapai kesepakatan akhir. Sebab batas waktu kesepakatan adalah 30 Juni. Diperkirakan Iran, AS, Jerman, Prancis, Inggris, Rusia dan Cina akan bertemu lagi dalam beberapa hari mendatang untuk membahas kesepakatan.