REPUBLIKA.CO.ID, IRAN –- Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei telah memperingatkan negaranya dalam melihat kesepakatan awal mengenai program nuklir dengan negara kekuatan barat. Iran menginginkan sanksi terhadap negaranya dicabut setelah adanya kesepakatan tersebut. Meskipun hal itu bertentangan dengan keinginan Amerika Serikat (AS).
“Kami akan menandatangani kesepakatan itu, tapi dengan syarat, sanksi ekonomi harus dihapuskan pada hari pertama pelaksanaan perjanjian,” ujar Khamenei, seperti dikutip BBC, Jumat (10/4). Ia beralasan dirinya tidak pernah optimis ketika melakukan perjanjian dengan AS.
Seperti dilaporkan BBC, pekan lalu Iran dan kekuatan dunia mencapai kesepakatan kerangka kerja terkait masalah nuklir. Para pejabat Iran dan AS sendiri telah membujuk kelompok garis keras dari kedua belah pihak untuk mendukung kesepakatan tersebut.
Dalam kesepakatan itu ditetapkan, Iran harus memangkas persediaan uraniumnya yang bisa digunakan dalam senjata nuklir. Pemangkasak itu harus lebih dari dua per tiga dari jumlah yang bisa digunakan lebih banyak.
Sebagai imbalannya, sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan langkah terpisah dari AS serta Uni Eropa akan dicabut, yakni sebagai pengawas nuklir global. Hal ini juga ditegaskan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk kepatuhan Iran.