Jumat 10 Apr 2015 04:57 WIB

Rusia Ajak Indonesia Hindari Dolar dan Euro

Rep: C71/ Red: Ilham
Penukaran mata uang asing
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Penukaran mata uang asing

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia menawarkan Indonesia kesepakatan untuk menjalin pembayaran perdagangan dengan mata uang nasional masing-masing. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan mata uang kedua negara. 

"Kami harap proposal ini bisa mendukung anda," ujar Menteri Industri dan Perdagangan Rusia, Denis Manturov kepada Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia, Sofyan Djalil seperti dilansir RT, Kamis (9/4). 

Manturov berkata, kesepakatan serupa telah Rusia jalin bersama India dan Cina. Vietnam dan Thailand kini juga tengah membahas topik tersebut. 

Kerjasama ini, kata Manturov, dapat memperkuat mata uang kedua negara dan memberi kesempatan untuk bekerja tanpa kehadiran dolar dan euro. 

Indonesia dan Rusia berusaha terus meningkatkan kerjasama perdagangan. Pada 2014, perdagangan kedua negara terestimasi mencapai 2,5 miliar dolar (Rp 32,3 triliun). Angka tersebut direncanakan meningkat 100 persen pada 2016. 

"Ketergantungan pada dolar juga terus memusingkan kami," ujar Sofyan. Ia menyatakan, Indonesia akan mempertimbangkan penawaran itu secara serius.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement