Jumat 10 Apr 2015 18:43 WIB

Arab Serang Ibukota Yaman

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Damanhuri Zuhri
 Tentara Arab Saudi berjaga di pos perbatasan dengan Yaman, Senin (6/4).
Foto: Reuters/Faisal Al Nasser
Tentara Arab Saudi berjaga di pos perbatasan dengan Yaman, Senin (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Serangan udara yang dipimpin Arab Saudi menghantam ibukota Sanaa Jumat (10/4) pagi. Serangan menargetkan situs penyimpanan senjata tentara loyalis mantan presiden Ali Abdullah Saleh, yang merupakan pendukung kuat militan Houthi.

Penduduk mengatakan serangan udara menargetkan Kementerian Pertahanan dan fasilitas lainnya. Serangan berlangsung selama beberapa jam. ''Langit menyala, kami mendengar ledakan besar,'' kata warga Sanaa, Fadel Muhammad.

Sementara, otoritas politik tertinggi Iran telah mengecam intervensi Arab Saudi dalam krisis Yaman. Pemimpin Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Saudi tidak akan menang dalam perang melawan pejuang Syiah Houthi.

Ia menggambarkan pemboman udara Arab Saudi adalah genosida. ''Ini adalah kejahatan dan genosida yang dapat dituntut oleh pengadilan internasional,'' kata Khamenei.

Arab telah berulang kali menuduh Iran mempersenjatai dan mendukung militan Houthi. Iran dituduh ingin mengendalikan Sanaa.

''Untuk negara-negara di kawasan tersebut, saya katakan mari mengadopsi semangat persaudaraan. Mari saling menghormati negara lain, tidak membunuh anak-anak tak berdosa. Mari berpikir untuk akhiri perang, lakukan gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan,'' kata Presiden Iran Hassan Rouhani.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement