Ahad 12 Apr 2015 04:55 WIB

Warga Mesir Tampil di Pentas Budaya Indonesia di Kairo

Tarian Indonesia (ilustrasi)  (Republika/Raisan Al Farisi)
Tarian Indonesia (ilustrasi) (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--Warga Mesir pemerhati Bahasa Indonesia ikut serta dalam promosi budaya Indonesia untuk memperkenalkan ragam kesenian Nusantara di Negeri Seribu Menara itu. Grup tari beranggotakan warga Mesir itu berasal dari Pusat Kebudayaan Indonesia (PUSKIN).

“Grup tari itu sudah sudah sering tampil untuk promosi budaya Indonesia," kata Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Kairo Windratmo Suwarno kepada Antara, Sabtu (11/4).

Windratmo merujuk pada pertunjukan budaya Indonesia yang digelar di Pusat Kebudayaan Mesir, Cairo Opera House pada Kamis (9/4) malam.

Dalam pertunjukan tersebut, grup tari yang beranggotakan enam gadis Mesir itu menampilkan Tari Lengger Lenggasor dari Purbalingga, Jawa Tengah, dan Tari Merak ciptaan Seniman Sunda, Raden Tjetje Somantri.

Sanggar Tari SMP Al Azhar Palembang juga memerihkan pagelaran budaya Indonesia di Opera House tersebut, yang menampilkan Tari Riraga Musi, Tari piring, dan Tari Ngibing.

Fitry Nugroho dari Sekolah Indonesia Cairo mempersembahkan Tari Legong dalam pertunjukan di Pusat Kebudayaan Mesir itu.

Selain tarian, juga pagelaran Pencak Silat dan penayangan film promosi wisata Indonesia.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Kairo Fahmy Lukman menjelaskan, grup tarian Indonesia yang beranggotakan warga Mesir itu merupakan hasil binaan PUSKIN, yaitu bagian dari program Kursus Bahasa Indonesia.

"Program Kursus Bahasa Indonesia di PUSKIN itu tidak terbatas pengajaran bahasa, melainkan juga mencakup seni budaya termasuk tarian dan seni bela diri Pencak Silat," kata Fahmy.

Disebutkan, kursus Bahasa Indonesia di PUSKIN itu dilakukan secara gratis dan cukup diminati warga Mesir dan beberapa kalangan warga asing lainnya.

Kursus Bahasa Indonesia di PUSKIN telah melahirkan 1.384 alumni, umumnya warga Mesir. Menurut Fahmy, program Kursus Bahasa Indonesia diadakan sejak tahun 1987, namun makin serius sejak Oktober 2009.

Setiap angkatan kursus hanya dibatasi 80 murid, yaitu empat kali dalam setahun pada Januari, April, Juli, dan September.

Atdikbud menjelaskan, selain kursus Bahasa Indonesia di PUSKIN, Suez Canal Unversity, Mesir, juga membuka program Bahasa Indonesia, yang mahasiswanya saat ini berjumlah 300 orang.

"Program bahasa Indonesia di Suez Canal University misi utamanya adalah untuk menginternasionalkan Bahasa Indonesia," papar Fahmy.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement