REPUBLIKA.CO.ID, PANAMA-- Presiden AS Barack Obama dan Presiden Kuba Raul Castro bertemu di sela KTT Amerika, di Panama, Sabtu (11/4). Dalam pembicaraan resmi pertama antara kedua pemimpin negara tersebut tercetus keinginan memperbaiki hubungan diplomatik yang tak harmonis selama setengah abad.
Obama menjelaskan bahwa mencairnya hubungan AS-Kuba adalah sebagai 'titik balik'. Sementara Castro menyebutkan pencabutan blokade ekonomi AS di Kuba sejak tahun 1959 sebagai sesuatu yang baik.
Dalam pembicaraan sejumlah sensitif itu, Obama mengatakan sudah waktunya kedua belah pihak mencoba sesuatu yang baru. Ia juga menyampaikan bahwa penting bagi AS untuk terlibat lebih langsung dengan pemerintah dan rakyat Kuba.
Obama menyebutkan sejumlah langkah untuk menormalkan hubungan diplomatik antara kedua negara. Salah satunya dengan membuka kedutaan besar AS di Havana dan kedutaan Kuba di Washington DC.
Di saat yang bersamaan, Castro mengatakan, ia siap untuk berbicara tentang isu-isu sensitif dengan memerlukan kesabaran. "Kami bersedia untuk membuat kemajuan dalam cara presiden telah dijelaskan," ujarnya seperti dikutip BBC.