Ahad 12 Apr 2015 10:29 WIB

Yaman Semakin Memprihatinkan

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agung Sasongko
Pasukan Alqaeda di Yaman.
Foto: Reuters
Pasukan Alqaeda di Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia mendapatkan laporan mengenai situasi Yaman khususnya Sanaa dan Aden yang masih memprihatinkan Sabtu (11/4).

Kontak senjata antara pendukung Presiden Yaman Abd Rabbu Mansour Hadi dan Kelompok Houthi semakin meluas.  Keadaan ini semakin mempersulit upaya evakuasi untuk warga Indonesia.

Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi meminta kepada semua pihak di Yaman agar memberlakukan jeda kemanusiaan. Sehingga memberikan kesempatan bagi warga sipil dapat dievakuasi keluar Yaman.

Retno juga telah memerintahkan wakilnya di PBB untuk mendorong Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi terkait jeda kemanusiaan. Indonesia pun berjanji akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengevakuasi seluruh WNI secepatnya.

Saat ini masih ratusan warga Indonesia yang berada di penampungan dan menunggu evakuasi. Di antaranya berada di Sanaa 58 orang, Hudaydah sebanyak 37 orang, Tarim 423 orang, Mukalla sebanyak 260 orang dan Aden sebanyak 111 orang.

Sebanyak 43 WNI telah dievakuasi dari Yaman dan tiba di Indonesia Pukul 15.15 WIB. Sejak Desember 2014 WNI yang berhasil dievakuasi sebanyak 1036 orang.

Sebanyak 90 WNI juga akan tiba Senin (13/4) di Bandara Halim Perdana Kusuma. Esoknya sebanyak 360 WNI juga telah dievakuasi dan tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, pukul 10.00 WIB. n Ratna Ajeng Tejomukti

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement