REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING -- Pemerintah Cia mengancam akan menutup Sina, sebuah situs berita terpopuler di negara tersebut. Pemirintah meminta Sina untuk lebih meningkatkan pembatasan atas apa yang ditayangkannya.
The Telegraph mengutip kantor berita Xinhua melaporkan pada Ahad (12/4), Administrasi Cyberspace Cina (CAC) mengatakan mereka serius akan menghukum Sina termasuk melakukan penutupan layanan. Sina diminta lebih meningkatkan sensor terhadap apa yang dilaporkannya.
"Portal online itu telah mendistorsi fakta berita, melanggar moralitas, dan mengedepankan sensasi dalam memberitakan di media," ungkap CAC pada Xinhua.
Laporan namun tak menunjukkan secara spesifik berita mana yang dianggap tak memenuhi kaidah sensor. CAC mendakwa Sina menyebarkan informasi ilegal yang berkaitan dengan rumor, kekerasan dan terorisme serta mengadvokasi ajaran sesat.
Pihak berwenang Cina umumnya mengontrol operasi media dari belakang layar. Mereka secara rahasia memberi arahan mengenai bagaimana berita harus dilaporkan. Media yang tak mentaati hal itu dapat dijatuhi hukuman.
Kontrol telah semakin diperketat di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping. Menurut organisasi Wartawan Tanpa Batas, Cina menempati urutan ke 175 dari 180 negara terkait kebebasan pers.