REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk pertama kalinya berbicara beberapa menit dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Sabtu waktu setempat dalam KTT Amerika di Panama.
Dia berkata bahwa Washington tak sedang mengancam Caracas kendati kedua negara tengah tegang. Sebaliknya Maduro mengaku menghormati Obama, namun tidak mempercayainya.
Pertemuan singkat itu terjadi pada hari yang sama dengan saat Obama menggelar pertemuan bersejarah dengan Presiden Kuba Raul Castro sebagai bagian dari upaya pemulihan hubungan diplomatik kedua negara.
Pada pertemuan itu Maduro mengaku menghormati Obama namun tidak mempercayainya dan AS telah mengancam Venezuela. Obama meninggalkan pertemuan sebelum Maduro berbicara soal itu.
Gedung Putih telah berusaha meredakan ketegangan sebelum KTT Amerika digelar dengan mengatakan mereka tidak benar-benar yakin Venezuela menjadi ancaman bagi keamanan nasional AS sebagaimana disebutkan dalam dokumen sanksi kepada Venezuela.
Dalam pertemuan singkatnya dengan Maduro, Obama menyampaikan dukungannya bagi dialog damai antara pemerintah Venezuela dan oposisi, kata Katherine Vargas, juru bicara Gedung Putih.
Maduro datang ke KTT 35 negara itu untuk menuntut Obama mencabut perintah eksekutif untuk sanksi (kepada Venezuela).
"Saya menghormati Anda, tapi saya tidak percaya pada Anda, Presiden Obama," kata Maduro dalam KTT itu, kendati Obama sudah tidak ada di dalam ruangan karena menggelar pertemuan bilateral dengan Presien Kolombia.
Para pemimpin kiri Argentina, Bolivia dan Ekuador berdiri di belakang Maduro.
"Saya ingin membicarakan soal ini dengan Presiden Obama dengan penuh hormat dan kejujuran kapan pun dia inginkan," kata Maduro.
Maduro mengaku berupaya untuk berbicara dengan Obama sejak dia terpilih menjadi Presiden Venezuela dua tahun lalu, namun mitranya dari AS itu tidak pernah menjawab pesan apa pun yang telah dikirimnya, demikian AFP.