Ahad 12 Apr 2015 14:20 WIB

Pemerhati Timteng, Hukuman Mati Kepada Aktifis IM Bukti Ketakutan Rezim

Rep: C24/ Red: Julkifli Marbun
Abdul Fatah Alsisi
Foto: EPA/Khaled Elfiqi
Abdul Fatah Alsisi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Pemerhati Timur Tengah Anwar Abbas mengatakan hukuman mati kepada Pemimpin Ikhwanul Muslimin, Mohammed Badie dan 13 anggota Ikhwanul Muslimin lainnya merupakan ketakutan rezim Al-Sisi.

"Penjatuhan hukuman mati ini selain mencerminkan ketakutan mereka akan kembalinya Ikhwanul Muslimin, juga  merupakan upaya mereka untuk membersihkan dunia politik mesir dari segala yang berbau Ikhwanul Muslimin." Papar Abbas kepada Republika, Ahad (12/4).

Abbas beranggapan, Mohammed Badie dan 13 anggota Ikhwanul Muslimin lainya yang dituduh melawan negara dan melakukan hasutan adalah kriminalisasi.

"Ini tentu tidak bisa dilepaskan kaitannya dengan penggulingan terhadap tokoh mereka yaitu presiden mursi yang telah terpilih sebagai presiden dalam sebuah pesta demokrasi yang sah." Jelasnya.

Pengadilan Mesir telah memberikan konfirmasi mengenai hukuman mati pemimpin Ikhwanul Muslimin, Mohammed Badie. Hukuman mati juga akan dilayangkan pada 13 anggota Ikhwanul Muslimin lainnya atas tuduhan melancarkan serangan terhadap negara.

Badie dijatuhi hukuman mati pada Maret lalu dan juga dijatuhi masa uji coba. Ratusan orang telah divonis hukuman mati terkait pemberontakan pada masa jatuhnya rezim Presiden Mohammed Morsi pada 2013.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement