REPUBLIKA.CO.ID,PANAMA CITY -- Presiden Amerika Serikata Barack Obama bertemu secara pribadi dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro berlangsung di sela-sela KTT Amerika.
Pertemuan tersebut terjadi di tengah sengketa sengit antar kedua negara atas sanksi AS kepada tujuh pejabat tinggi Venezuela.
Sebelumnya, pemerintah Obama menyatakan adanya krisis ekonomi dan ancaman politik di Venezuela turut mengancam keamanan nasional AS. Sehingga negara adidaya ini membekukan aset tujuh pejabat Venezuela.
Mereka dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia terkait protes anti pemerintah tahun lalu di Venezuela. Maduro dan sebagian besar negara di Amerika Latin mengutuk tindakan tersebut dan menyebutnya kemunduran yang hanya akan menambah ketegangan di Venezuela.
Sementara itu, Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih melalui juru bicaranya, Bernadette Meehan mengaku bila Obama mendukung dilakukannya dialog damai.
"Presiden Obama menunjukkan dukungan yang kuat untuk dialog damai antara pihak-pihak dalam Venezuela," kata dia dilansir dari the Associated Press, Ahad (12/4).
"Ia menegaskan, bahwa kepentingan kita tidak untuk mengancam Venezuela, tetapi dalam mendukung demokrasi, stabilitas dan kemakmuran di Venezuela dan kawasannya," lanjut dia.
Maduro menjelaskan, pertemuannya dengan Obama cukup jujur dan ramah. Dalam waktu 10 menit, keduanya saling bertukar dan berencana melakukan dialog kembali yang lebih bermakna beberapa hari mendatang.
"Saya mengatakan kepadanya bahwa kami bukan musuh Amerika Serikat. Kami saling menceritakan yang sebenarnya," ungkap dia.