REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Didorong oleh mimpi masa kecilnya menjadi seorang jurnalis, seorang muslimah berambisi menjadi wartawan televisi berjilbab pertama di Amerika Serikat. Wanita ini berusaha menentang citra negatif terhadap perempuan muslim di media mainstream.
"Aku memang ingin menjadi seorang wartawan," kata sang muslimah tersebut, Noor Tagouri seperti dikutip onislam.net, Senin (13/4).
Tagouri mengaku tidak pernah berpikir akan mengenakan jilbab ini. Tetapi, ketika mulai memakainya, tambah dia, dia pun memutuskan ingin menjadi wartawan. Dia berharap jilbab ini tidak akan menghentikan cita-citanya.
Menurut Tagouri, dia memiliki cara untuk berjuang dalam identitasnya sebagai seorang Muslim di Amerika. Wartawan keturunan Libya-Amerika ini mengaku selalu berusaha untuk menunjukkan kemampuannya.
Dia mengungkapkan selau didorong oleh semangat yang berapi-api untuk menceritakan kisah-kisah besar dan mengajukan pertanyaan yang baik.
"Nama saya, Noor, berarti 'cahaya'. Nama tengah saya adalah Alhuda, sehingga Noor Alhuda berarti cahaya penuntun,” kata Tagouri.
Dia berharap, makna dari namanya tadi bisa menginspirasinya agar menjadi cahaya penuntun masyarakat.
Wanita berusia 21 tahun ini pada akhirnya bisa memenuhi mimpinya setelah meluncurkan kampanye media sosial #LetNoorShine. Dia melakukan ini pada tahun 2012 untuk mendorong dirinya sendiri dan orang lain demi mengejar impian mereka.
"Saya mulai dengan membuat hashtag #LetNoorShine ketika saya memutuskan saya akan menjadi sangat vokal tentang apa yang saya lakukan untuk menjadi seorang jurnalis berjilbab di televisi - televisi Amerika," kata Tagouri.