REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JENAIRO -- Ratusan ribu orang telah bergabung dalam demonstrasi damai melawan korupsi di Brasil. Massa ini lebih kecil dibanding Maret lalu yang mencapai 1,5 juta oang.
Para demonstran menuduh keterlibatan partai pekerja yang mengatur suap di perusahaan minyak negara, Petrobas. Namun, Presiden Dilma Rousseff membantah keterlibatan, dan telah dibebaskan dari penyidikan oleh Jaksa Agung.
Oposisi politk mengatakan banyak dugaan suap politisi terjadi ketika Rousseff menjadi kepla perusahaan minyak. Meskpun dibebaskan dari tuduhan tersebut, banyak dari demonstran yang masih percaya bahwa presiden harus tahu skandal tersebut. Bahkan para demosntran menyerukan agar Rousseff segera didakwa.
"Sekitar 696 ribu orang turun ke jalan pada Ahad. Tapi panitia telah menepatkan angka 1,5 juta," kata seorang polisi, seperti dikutip BBC News, Senin (13/4).
Banyak dari demonstran mengenakan kaos berwarna kuning dari tim sepakbola Brasil. Lainnya mengangkat spanduk bertuliskan 'Dilma keluar' dan 'Pemerintah korup.'
Di Rio de Janerio, beberap ribu orang berbaris di sepanjang pantai Copacabana. Di sana mereka juga menyerukan agar aparat penegak hukum setempat mendakwa Rousseff sebagai koruptor. Sebagian besar dari mereka adalah masyarakat kelas menengah.
Setelah protes Maret lalu, pemerintah Brasil berjanji akan melakukan serangkaian langkah untuk memerangi korupsi dan impunitas.