REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBIA –- Jaksa Agung Kolombia mengatakan pihaknya sedang menyelidiki keterlibatan 22 jenderal yang diduga membunuh warga sipil. Sebanyak 800 anggota keamanan telah dipenjara karena kasus tersebut.
"Untuk korban pembunuhan ekstra-yudisial bahwa beberapa pejabat yang masih aktif atau yang telah pensiun," kata Montealegre, seperti dilaporkan BBC News, Senin (13/4). Dia menambahkan, lebih dari 5 ribu anggota pasukan keamanan terlibat dalam kasus ini.
Warga di Provinsi Norte de Santander, dibunuh. Jenazah warga yang terbunuh tersebut dilaporkan sebagai korban pertempuran dengan pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC).
Sejak saat itu, banyak kasus pembunuhan lainnya yang terungkap di seluruh Kolombia. Sejak itu pula Jaksa menangani ribuan kasus terkait pembunuhan.
Kesediaan Kolombia untuk menyeret anggota dan pasukan bersenjata yang terlibat kasus penghilangan paksa warga sipil tak berdosa ke pengadilan, akan diawasi secara ketat oleh FARC di Havana, yang sedang membicarakan soal damai dengan pemerintah.