REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Prince Muhammad Bin Abdul Aziz International Airport siap beroperasi untuk melayanin penerbangan domestik dan internasional. Hal ini ditandai dengan adanya uji coba penerbangan dengan pesawat komersil.
Dilansir Al Arabiya, Selasa (14/4), Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA) menyatakan sebagian besar penerbangan akan beroperasi di bandara baru. Sedangkan, sebagian lainnya tetap beroperasi dari bandara yang lama.
Akan tetapi, GACA masih akan menjalankan sejumlah tes untuk menilai kesiapan semua sistem dan peralatan di bandara tersebut. Bandara baru ini memiliki kapasitas mencapai delapan juta orang pada tahap pertama.
Bandara ini telah selesai dibangun sesuai dengan standar internasional dan spesifikasi khusus yang akan memfasilitasi kedatangan maupun keberangkatan penumpang.
Direktur Prince Muhammad Bin Abdul Aziz International Airport, Abdul Fattah Mohammed Atta mengatakan, bandara tersebut akan memfasilitasi penerbangan bagi warga Arab Saudi, wisatawan asing, dan calon jamaah haji.
Bandara tersebut menempati area seluas empat juta meter persegi dan telah dibangun dengan menelan biata 1,4 miliar dolar AS. Pembangunan pada tahap pertama melingkupi terminal kedatangan dan keberangkan yang dibangun di atas luas lahan sebesar 153 ribu meter persegi.
Bandara ini memiliki 16 gerbang yang langsung terhubung ke 32 jembatan menuju area di dalam bandara. Menurut Atta, bandara ini dapat menampung 160 pesawat berbagai jenis. Rencananya bandara tersebut akan memiliki 64 loket layanan penumpang yang dipersiapkan ketika Ramadhan dan musim haji.
Selain itu, bandara tersebut mempunyai 10 konveyor bagasi dan enam ruang tunggu seluas 10.500 meter persegi. Selain itu, terdapat fasilitas parkir bus yang dapat menampung 200 bus untuk keperluan haji.
Bangunan bandara tersebut telah memperoleh sertifikasi dan diakui secara intenasional oleh Leadership in Energy and Environmental Design. Ini merupakan bandara pertama yang memperoleh rating tinggi, selain Amerika Serikat.