REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Setahun sudah berlalu sejak peristiwa penculikan 276 siswi sebuah sekolah di wilayah utara Nigeria oleh kelompok Boko Haram. Sebuah laporan dari Badan Anak-anak Dunia (UNICEF) menyebutkan, sudah ada sebanyak 800 ribu anak-anak yang diculik oleh kelompok kekerasan atas nama agama itu.
Sementara itu, ada lebih dari 1,5 juta orang anak-anak kehilangan tempat tinggal lantaran dijarah Boko Haram. Menurut data terbaru UNICEF yang dipublikasikan pada Senin (13/4), diketahui jumlah anak-anak pengungsi telah berlipat ganda sejak setahun terakhir. Mereka tanpa perlindungan keluarga, pendidikan, dan pelayanan kesehatan.
Seperti dilansir Muslim News, laporan UNICEF itu berjudul "Masa Kanak yang Hilang". Di sana jelas ditegaskan, Boko Haram secara sistematis menggunakan anak-anak sebagai pembawa bom dan bahkan budak seks.
"Sejumlah anak gadis dan bocah laki-laki sudah hilang di Nigeria. Mereka disiksa, direkrut oleh kelompok bersenjata dan dipaksa ikut melakukan aksi kekerasan," kata Manuel Fontaine, Direktur Regional UNICEF untuk Afrika Barat dan Tengah, Selasa (14/4).
Laporan UNICEF juga menyebut, Boko Haram telah menghancurkan lebih dari 300 sekolah dan membunuh 314 pelajar serta 196 orang guru. Itu hanya untuk jangka waktu dua tahun.
Peringatan penculikan terhadap anak-anak oleh Boko Haram bertepatan waktunya dengan munculnya laporan dari UNICEF tersebut. Yakni penculikan 276 anak sekolah dari Desa Chibok. Kejadiannya, pada malam hari 14-15 April 2014 lalu.
"Berbagai tragedi sedang berulang-ulang terjadi secara masif dalam skala besar di seluruh Nigeria," tutup dia.