Jumat 17 Apr 2015 08:15 WIB

Utusan PBB untuk Perdamaian Yaman Mundur, Ada Apa?

Konflik Yaman
Foto: Youtube
Konflik Yaman

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu mengumumkan pengunduran diri Utusan PBB untuk Perdamaian Yaman, Jamal Benomar, setelah kehilangan dukungan dari negara Teluk terkait tugasnya di negara tersebut.

Diplomat asal Maroko tersebut ditunjuk menjadi utusan perdamaian PBB oleh Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon pada 2012. Pernyataan PBB itu mengatakan bahwa Benomar menyatakan minat berpindah ke tugas lain.

Calon mungkin menggantikan Benomar di antaranya adalah diplomat Mauritania Ismail Ould Cheikh Ahmed, yang saat ini memimpin tugas PBB untuk Ebola di Akkra, Ghana, kata pejabat PBB. Undur diri Benomar dilakukan setelah Dewan Keamanan PBB menetapkan resolusi menyerukan percepatan pembicaraan perdamaian dan penyelesaian kemelut di Yaman.

Negara Teluk menuduh Benomar ditipu Huothi, yang mengadakan pembicaraan perdamaian, sementara kelompok tersebut masih melakukan penyerangan untuk menguasai lebih banyak wilayah. Sekjen Ban menghargai upaya tak kenal lelah Benomar selama bertahun-tahun untuk mempromosikan konsensus dan kepercayaan dengan cara damai di Yaman, menurut pernyataan PBB.

Sebelumnya, Presiden Yaman yang diakui oleh PBB, Abd Rabbuh Mansur Hadi, telah melarikan diri ke Arab Saudi ketika kelompok Houthi menguasai Aden, yang menjadi benteng loyalis Hadi di selatan, setelah mereka merebut Sanaa.

Arab Saudi menuduh Iran mempersenjatai Houthi, namun Teheran telah menolak pernyataan tersebut. Resolusi yang diadopsi pada Selasa, menyerukan kepada Houthi untuk menarik diri dari Sanaa dan semua daerah lain yang telah mereka kuasai. Lebih dari 700 orang tewas dan lebih dari 2.700 terluka dalam pertempuran di Yaman.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement