REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Badan pengawas nuklir PBB mengatakan mereka memiliki pertukaran konstruktif yang signifikan dengan Iran pekan ini, Kamis (16/4). Meski demikian, tidak ada tanda-tanda terobosan baru dalam aspek program nuklir.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sedang menyelidiki program nuklir Iran secara paralel untuk pembicaraan antara Iran dengan P5+1. Penyelidikan bertujuan memperoleh banyak informasi dalam upaya menengahi kesepakatan nuklir yang akan berakhir Juni tersebut.
Dalam kesepakatan akhir, IAEA akan memainkan peran utama memantau kepatuhan Iran. Pada Kamis, IAEA mengatakan mereka telah mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Iran terkait hal teknis.
''Kedua belah pihak, memiliki pertukaran konstruktif pada langkah praktis dalam pembahasan,'' kata IAEA dalam pernyataan singkat tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Mereka akan melanjutkan dialog dan sepakat bertemu kembali dalam waktu dekat.
Menteri Pertahanan Iran Hossein Dehghan berharap kerja Iran dengan IAEA akan membantu kesepakatan akhir. Amerika Serikat, Prancis, Rusia, Cina, Inggris dan Jerman menyepakati kerangka kesepakatan dengan Iran pada 2 April. Mereka akan bertemu lagi di Wina pekan depan.