REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di London mencatat angka pengguna rokok elektronik dikalangan remaja semakin memprihatinkan. Sebab, rokok elektronik juga tetap mengandung nikotin yang membahayakan kesehatan para remaja.
Mortality Weekly Report menunjukan hasil survey, sebanyak 22 ribu siswa sekolah menengah telah menjadi pengkonsumsi aktif dari rokok. 13,4 persen diantaranya menggunakan rokok tembakau. 9,4 persen lainnya menggunakan rokok hookah, dan sisanya memutuskan untuk rokok elektronik.
"Ini merupakan penemuan yang sangat mengkhawatirkan, sebab anak anak menggunakan rokok sebenarnya buruk bagi kesehatan mereka," ujar Direktur CDC, Tom Frieden seperti dikutip Huffington Post, Jumat (17/4).
Meski konsumsi rokok elektronik dikalangan remaja meningkat, bukan berarti pencegahan rokok tembakau dihentikan. Sebab, meski banyak yang sudah beralih, rokok tembakau masih termasuk yang populer dikalangan remaja.