Jumat 17 Apr 2015 13:54 WIB

PBB Bagikan Makanan pada 105 Ribu Pengungsi Yaman

 Warga meninggalkan rumah mereka usai serangan udara pasukan koalisi Arab di Sanaa, Yaman, Rabu (8/4).
Foto: EPA/Yahya Arhab
Warga meninggalkan rumah mereka usai serangan udara pasukan koalisi Arab di Sanaa, Yaman, Rabu (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Program Pangan Dunia (WFP) dan mitranya mengumumkan akan membagikan makanan buat 105 ribu pengungsi di Kota Aden, Yaman Selatan selama beberapa hari ke depan.

"Lembaga tersebut tetap prihatin mengenai tantangan untuk memberi makan jutaan orang, yang sekarang menghadapi kondisi rawan pangan di tengah situasi keamanan yang memburuk," kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarrif di Markas Besar PBB, New York, AS, Kamis (16/4).

Yaman mengimpor hampir 90 persen makanan pokoknya. WFP juga sangat prihatin bahwa tantangan dalam mengimport makanan akan makin mempengaruhi kemampuan rakyat untuk memberi makan keluarga mereka, terutama masyarakat miskin dan paling rentan.

WFP memperingatkan sementara jutaan orang memerlukan bantuan di tengah krisis yang bertambah parah, pasokannya sekarang malah menyusut.

"Kami menyeru semua pihak yang berperang agar mengizinkan kami mengisi kembali stok bahan bakar dan pangan kami untuk menyelamatkan nyawa," kata Purnima Kashyap, wakil dan Direktur WFP di Yaman.

Dua pekan kerusuhan yang meningkat telah membuat banyak orang Yaman kelaparan, terjebak di dalam desa dan kota tempat tinggal mereka sementara simpanan makanan mulai berkurang.

Juga terjadi kekurangan parah bahan bakar, terutama di Aden dan Sana'a. Situasi sangat memprihatinkan karena hampir separuh penduduk Yaman menghadapi rawan pangan, dan berjuang untuk menanam atau membeli makanan.

Situasi keamanan telah bertambah buruk di Yaman sejak Januari, ketika kelompok Syiah Al-Houthi merebut Istana Presiden di Sana'a, setelah bentrokan mematikan dengan pengawal presiden.

Kelompok Syiah itu, yang juga dikenal dengan nama Ansarullah dan berpusat di Provinsi Saada di utara-jauh Yaman, telah memperluas pengaruhnya ke arah selatan setelah menandatangani kesepakatan pembagian kekuasaan dan perdamaian.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement