Jumat 17 Apr 2015 15:08 WIB

PBB Kutuk Serangan Senjata Kimia di Suriah

Rep: c23/ Red: Ani Nursalikah
Dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah
Foto: Guardian
Dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Anggota Dewan Kemanan PBB mengungkapkan kesedihan mereka setelah melihat video serangan gas klorin yang terjadi di utara dan barat Suriah bulan lalu. Rekaman itu menunjukan usaha dokter yang gagal menyelamatkan tiga orang anak-anak yang belum berusia genap empat tahun.

“Itu sangat emosional. Harus ada yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut,” kata Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Samantha Power, seperti dilaporkan BBC News, Jumat (17/4).

Seorang dokter di Suriah membenarkan apa yang dilaporkan para aktivis setelah serangan yang terjadi pada 16 Maret lalu itu. Dalam video itu memang terlihat dokter yang putus asa untuk bisa mempertahankan nyawa anak-anak tersebut.

“Beberapa dari mereka menangis. Jelas mereka dipengaruhi dengan apa yang mereka lihat dalam video itu. Banyak juga yang mengatakan serangan itu keterlaluan dan para pelaku harus diseret ke pengadilan,” kata Presiden Suriah American Medical Society Zaher Sahloul yang menghadiri pertemuan bersama PBB.

Dia juga mendesak OPCW (Organisasi Pelarangan Senjata Kimia) menyelidiki dengan cepat dan serius kejadian tersebut.

Serangan gas itu terjadi hanya beberapa hari setelah Dewan Keamanan PBB menyetujui resolusi yang mengutuk penggunaan bahan kimia beracun, seperti klorin di Suriah. PBB juga mengancam akan melakukan aksi militer jika ada yang terbukti melanggar resolusi itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement