Sabtu 18 Apr 2015 06:47 WIB

Blogger Pengkritik Militer Tunisia Dibebaskan

Rep: c 82/ Red: Indah Wulandari
Yassine Ayari
Foto: webdo.tn
Yassine Ayari

REPUBLIKA.CO.ID,TUNIS -- Seorang blogger Tunisia yang dipenjara akibat mengkritik militer akhirnya dibebaskan setelah menjalani tiga bulan atau lebih dari setengah hukumannya di dalam bui.

Blogger bernama Yassine Ayari tersebut dituntut atas blog yang ditulisnya mengenai dugaan penyalahgunaan keuangan oleh perwira militer dan pejabat kementerian pertahanan.

Dilansir Alarabiya, Sabtu (18/4), proses pengadilan militer membebaskan Ayari Kamis (16/4) setelah pada awalnya menolak permintaan keluarga untuk membebaskannya.

Saudara Ayari, Moutiaa Ayari kepada AFP mengatakan, keluarga meminta Ayari untuk dibebaskan karena ia telah menghabiskan tiga bulan di penjara, tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya dan harus dibebaskan untuk perilaku yang baik.

Awalnya, Ayari diadili secara in absentia atau pemeriksaan tanpa kehadirannya sebagai pihak tergugat pada bulan November dan dihukum tiga tahun penjara.

Pada bulan Desember, ia ditangkap sekembalinya dari Paris dan meminta pelaksanaan pengadilan ulang. Ayari pun dijatuhi hukuman pada bulan berikutnya untuk satu tahun penjara tetapi pengadilan banding militer kemudian mengurangi hukumannya menjadi enam bulan.

Ayari mengatakan apa yang telah ia alami merupakan bentuk hukuman atas tulisan kritis yang ia buat. "Apa yang terjadi selama persidangan saya adalah lelucon," kata Ayari saat meninggalkan penjara.

"Semua yang saya katakan di Facebook adalah benar dan saya akan mengatakannya lagi, dan mereka dapat memenjarakan saya lagi jika mereka ingin," ujarnya lagi.

Ayari adalah putra seorang kolonel angkatan darat yang tewas dalam bentrokan dengan jihad pada tahun 2011.

Ia merupakan aktivis vokal bahkan sebelum revolusi tahun yang sama yang menggulingkan orang kuat veteran Zine El Abidine Ben.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement