REPUBLIKA.CO.ID, KURDISTAN –- Satu bom mobil meledak di dekat kantot konsulat Amerika Serikat (AS) di Erbil, Irak.
Serangan itu menewaskan tiga orang dan melukai 14 orang lainnya. Negara Islam Irak Suriah (ISIS) mengaku sebagai dalang dari serangan tersebut.
“Tidak ada personel AS yang terluka dalam ledakan itu,” kata pernyataan Departemen Luar Negeri AS, Sabtu (18/4).
Kendaraan yang dipasangi alat peledak, meledak tepat di luar pintu masuk komplek yang dijaga ketat.
Wilayah Kurdi Irak adalah mitra penting bagi koalisi pimpinan AS dalam kampanyenya menurunkan dan menghancurkan militan ISIS, yang menguasai sebagian besar wilayah Irak musim panas lalu. Militan juga semakin mendekat ke wilayah Erbil.
“Tampakknya konsulat AS adalah target,” ujar Nihad Qoha, Walikota Ebril.
Kepala keamanan Ankawa juga mengatakan militan ISIS ingin menunjukan kehadirannya dalam serangan tersebut.
Selain itu ISIS juga mengkalim bertanggung jawab atas dua pemboman mobil di Baghdad yang menewaskan sedikitnya 27 orang pada Jumat (17/4).