Ahad 19 Apr 2015 21:00 WIB

Pemerintah Afsel Tangkap Ratusan Warganya

Rep: c23/ Red: Bilal Ramadhan
Kemah pengungsi De-Deur. Arine Tusenge dari Burundi ialah satu dari beberapa pengungsi yang kembali menghirup udara luar setelah bersembunyi di Vaal, South Afrika. Mereka pindah ke penampungan akibat serangan xenofobia.
Foto: Photography-New/Tawedzerwa Zhou
Kemah pengungsi De-Deur. Arine Tusenge dari Burundi ialah satu dari beberapa pengungsi yang kembali menghirup udara luar setelah bersembunyi di Vaal, South Afrika. Mereka pindah ke penampungan akibat serangan xenofobia.

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG–- Menteri Dalam Negeri Afrika Selatan, Malusi Gigaba, lebih dari tiga ratus orang telah ditangkap di Afrika Selatan sehubungan dengan gelombang kekerasan pada para imigran. Gigaba juga mengeluarkan peringatan pada mereka yang harus bertanggung jawab  atas kejadian itu, untuk tunduk pada hukum.

“Semuanya sedang dilakukan untuk memulihkan perdamaian dan ketertiban. Pemerintaa akan menegakkan hukum negara dan tidak akan ragu-ragu untuk bertindak tegas dan cepat,” jelas Gigaba, seperti dilaporkan BBC, Ahad (19/4).

Gigaba juga mengatakan 307 orang telah ditangkap terkait aksi kekerasan pada imigran di Afrika Selatan. Gigaba menambahkan pihaknya juga ingin mengeluarkan peringatan keras kepada orang-orang yang meminjamkan diri untuk tindakan kekerasan publik.

“Kami akan menemukan Anda, dan Anda akan ditangani dengan kekuatan hukum penuh," tegas Gigaba.

Sedikitnay enam imigran telah tewas dalam dua minggu terakhir. Selain itu, ribuan imigran telah meninggalkan rumah mereka untuk berlindung di kamp-kamp darurat. Negara-negara tetangga seperti Zimbabwe, Mozambik, dan Makawi juga telah berencana mengevakuasi warga mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement