REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT CITY — Angka pengangguran di kalangan anak muda di Timur Tengah mencapai 30 persen. Keadaan itu terjadi lebih diakibatkan konflik yang terus menerus melanda kawasan tersebut.
Dirjen Organisasi Buruh Timur Tengah, Ahmad Mohammed Luqman menyatakan usia pemuda yang pengangguran yakni 30 tahun. Para pemuda yang menganggur karena spesialisasi mereka tak sesuai sektor swasta. "Ditambah kerusuhan dan kurangnya investasi telah meningkatkan jumlah pengangguran." ujarnya seperti dilansir Al Arabiya, Ahad (19/4).
Dia juga menyatakan, pertambahan angka pengangguran telah melonjak hingga dua juta orang sejak 2011. Sehingga, ungkap dia, total pengangguran saat ini berjumlah 20 juta orang. Dibandingkan trend global, angka itu tiga kali lebih besar.
“Penyebab terbesar karena konflik di Timur Tengah yang tak kunjung selesai,” kata dia di sela-sela konferensi kerja tahunan Arab.
Guy Ryder, Direktur Jenderal Organisasi Buruh Internasional, Guy Ryder memperingatkan bahwa masalah pengangguran kaum muda merupakan ancaman terhadap stabilitas. "Negara-negara Arab menghadapi tugas yang mendesak dan tidak dapat dihindari menanggapi krisis akut pengangguran," katanya saat konferensi.
Ekonomi Arab diperkirakan akan tumbuh antara dua sampai tiga persen, namun pertumbuhan tahunan sekitar 6,0 persen harus tercapai jika pengangguran dan kemiskinan dapat ditanggulangi.