Senin 20 Apr 2015 18:28 WIB

Al Shabaab Ledakkan Rombongan PBB

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Julkifli Marbun
ilustrasi
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Pihak berwenang menuduh militan al Shabaab telah melakukan serangan bom pada rombongan PBB Senin (20/4) di Somalia. Serangan mengakibatkan dua warga Kenya dan Tujuh warga tewas.

Ketika terjadi insiden kendaraan sedang membawa pekerja PBB di Garowe, Puntland. "Sebuah ledakan menghantam bus yag berisi pekerja PBB,"ujar petugas Polisi, Mohamed Abdi.

Kendaraan rombongan PBB hendak menuju kantor PBB di Garowe. Minivan putih rusak parah dengan jendela dan atap kendaraan yang hancur.

Perwakilan Khusus PBB untuk Somalia Nicholas Kay mengutuk serangan tersebut. Dia terkejut dan ngeri banyaknya nyawa yang hilang akibat serangan tersebut.

Perwira Senior polisi di Puntland Ali Salad mengatakan serangan terjadi pada malam hari. "Penyerang harus tahu bahwa mereka akan berurusan dengan tangan besi karena darah yang mengalir," ujar dia.

Alshabab juga mengakui bahwa serangan pada rombongan PBB dilakukan oleh mereka. Bom dipasang di bawah kursi minivan  dan diledakan dengan remot kontrol.

Seorang warga Garowe Jama Hashi mengatakan telah mendengar gemuruh ledakan di dalam bus saat melewetai jalan dekat kantor badan pangan PBB. Dia juga melihat korban yang tewas di sekitar lokasi ledakan.

Pasukan keamanan kemudian menutup jalur ke arah lokasi ledakan. Mereka juga segera memanggil ambulans untuk membawa para korban.

Serangan kali ini dinilai tidak biasa karena menyerang wilayah utara Somalia. Biasanya mereka menyerang wilayah selatan melawan pemerintah Somalia.

Sebelumnya mereka juga menyerbu Kementrian pendidikan di Mogadishu, Somalia Selasa (14/4). Sebanyak enam orang tewas akibat serangan tersebut.

Mengutip Al Arabiya Pejabat polisi Ahmed Weli Malim mengatakan korban yang tewas merupakan  warga sipil dan pasukan pemerintah. Kementrian Minyak dan Mineral juga berada dalam gedung yang sama dengan Kementrian Pendidikan Tinggi.

Ledakan besar terjadi diikuti dengan pertempurang sengit. Mobil berisi bahan peledak menabrak gedung dan tembakan terdengar di dalam gedung.

Saksi Idil Malim mengatakan beberpa korban tewas tergeletak di tempat kejadian. Namun polisi setempat belum dapat mengkonfirmasi jumlah korban yang tewas.

al Shabab melakukan penyerangan selama ini sebai perlawanan pada dunia internasional yang membela pemerintah termasuk Uni Afrika. Sebuah bom mobil yang memaksa masuk ke sebuah bangunan dan serangan senjata merupakan taktik merka dalam melakukan perlawanan.

Al Shabab telah melakukan serangkaian balas dendam di negara tetangga terutama Kenya dan Uganda. Ini merupakan tanggapan mereka terhadap partisipasi kedua negara dalam Angakatan Udara.

Serangan mematikan juga terjadi awal April. Mereka membantai 148 orang dalam satu hari di universitas di kota Timur Laut Garissa.

Somalia sebenarnya telah stabil sejak runtuhnya rezim Siad Barre 1991 lalu. Pemerintah baru saat ini memiliki kekuatan penuh yang didukung oleh 22 ribu pasukan Uni Afrika termasuk Burundi, Djibouti, Ethiopia, Kenya dan Uganda.

sumber : Reuters/ AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement