Senin 20 Apr 2015 19:09 WIB

Menlu RI Kecam Serangan Bom di KBRI Sana'a

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Winda Destiana Putri
Menlu Retno L.P. Marsudi.
Foto: Antara
Menlu Retno L.P. Marsudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menlu RI Retno LP Marsudi mengecam serangan bom yang menghancurkan gedung KBRI di Sana'a, Yaman pukul 10.45 waktu setempat.

Serangan tersebut telah mengakibatkan terlukanya beberapa staf diplomat dan merusak kendaraan milik KBRI di area tersebut. Retno mendapatkan informasi serangan tersebut ditujukan sebenarnya pada depot amunisi yang berada di kawasan tersebut.

Korban tak hanya berasal dari staf Kedubes RI tetapi juga warga sipil yang berada di lokasi serangan. Jalan di sekitar KBRI juga rusak parah.

Saat ini terdapat 17 WNI yang terdiri dari staf KBRI Sana'a, anggota tim evakuasi WNI dari Jakarta dan WNI yang sedang mengungsi. Pihaknya telah memerintahkan KBRI dan tim evakuasi untuk segera mengamankan warga Indonesia yang berada disana.

Dua orang staf diplomat dan seorang WNI terluka. Mereka telah mendapatkan pertolongan dan telah dievakuasi ke Wisma Duta di Sana'a untuk mengungsi ke Hudaidah.

Pemerintah Indonesia menegaskan kekerasan hanya mengakibatkan korban warga yang tidak bersalah. Indonesia menekankan kembali untuk melakukan penyelasaian masalah secara damai.

Menurutnya, diplomasi dan perundingan merupakan jalan terbaik. Dia juga mendesak agar semua pihak segera menghentikan aksi kekerasan.

"Jeda kemanusiaan harus segera diberlakukan agar warga sipil dan warga asing dapat keluar dari Yaman," ujarnya dalam rilis Kemenlu Senin (20/4). Indonesia juga meminta semua pihak yang bertikai menghormati aturan dan hukum internasional untuk melindungi warga sipil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement