REPUBLIKA.CO.ID,
Karena kemolekannya, Sana'a dipuji sebagai Venesia ala padang pasir.
SANA'A -- Bicara tentang Sana'a pada saat ini yang terbayang adalah sosok kota yang tidak aman dan jauh dari kesan indah. Maklumlah, negeri tempat Sana'a berada, yakni Yaman, sedang dilanda peperangan.
Tak hanya antarsesama warga Yaman, konflik bersenjata itu juga melibatkan negara-negara Liga Arab pimpinan Arab Saudi yang bersama-sama ingin melumpuhkan kekuatan kelompok pemberontak Houthi yang berfaham Syiah.
Melihat kondisi Sana'a, ibu kota Yaman, saat ini boleh jadi tak banyak orang mengira di masa lalu kota ini sangat memesona. Tak hanya cantik, Sana'a juga tampil dengan tata kota yang luar biasa.
Seorang jurnalis asal Inggris yang tinggal di Yaman, Tim Mackintosh-Smith, menuturkan beragam keindahan Kota Sana. ''Di tengah makin tingginya tuntutan setiap kota untuk menjadi modern, kota ini masih kental nuansa tradisionalnya,'' kata dia seperti dikutip muslimheritage.com.
Di matanya, Sana'a adalah Kota Venesia versi negeri Padang Pasir. Sungguh indah. Betapa tidak, di tengah iklim yang panas dan nyaris tanpa kelembaban, kota ini masih mampu menyediakan ruang bagi tumbuhnya pepohonan dan hortikultura. Selain tumbuh di atas tanah, sebagian tetumbuhan itu juga tampil menghias dinding rumah dan gedung.
Di gedung yang menjadi tempat tinggalnya di Jalan al-Zumur, salah satu jalan tersibuk di kawasan Kota Tua Sana'a, Mackintosh melihat sendiri lantai lima bangunan ini terlihat cantik berkat hiasan tanaman-tanaman hijau.
Selain sebagai penghias, tanaman itu juga menjadi salah satu sumber penghidupan warga yang mendiami gedung itu. ''Sebagian tanaman itu juga menjadi sumber makanan bagi hewan ternak mereka,'' katanya.
Ia pun menyebut beberapa tanaman yang tumbuh di dinding bangunan itu, antara lain, teh, selada, daun bawang, dan mint. Terdapat pula beberapa tumbuhan menjalar yang didesain sedemikian rupa sehingga seperti tirai-tirai penghias rumah.