REPUBLIKA.CO.ID,
Karena kemolekannya, Sana'a dipuji sebagai Venesia ala padang pasir.
Beberapa catatan sejarah menyebut, taman-taman di Sana'a mulai dibuat pada masa Kekhalifahan Bani Umayyah.
Kala itu, Bani Umayyah kemungkinan sedang mencontoh apa yang pernah dilakukan Rasulullah SAW terhadap Kota Makkah, yang menjelma menjadi sebuah kota dengan tumbuh-tumbuhan hijau di sana-sini.
Kemungkinan lain, taman-taman itu dibuat untuk merefleksikan surga. Untuk membuat desain surgawi itu, unsur air dan tumbuhan harus ada. Lalu, hadirlah taman-taman indah di Kota Sana.
Pada 1879, seorang wisatawan asal Italia, Renzo Manzoni, menuturkan seperempat wilayah Sana'a berisi taman-taman yang diperkirakan sudah berusia lebih dari tiga abad.
Dalam sebuah tulisan, ia juga mengungkapkan, hampir semua rumah di kota ini memiliki sumur sendiri sebagai sumber air. Keberadaan sumur itu menambah semangat mereka untuk menumbuhsuburkan tetumbuhan di taman rumah mereka.
Selain memiliki unsur dekoratif, mereka dapat memanfaatkan taman dan kebun itu sebagai sumber bahan pangan dan penambah penghasilan. Ya, karena mereka dapat menjual hasil kebun ini ke masyarakat lain.
Beberapa tahun lalu, Mackintosh berkesempatan lagi menyambangi kawasan Masjid Miqshamat dan sekitarnya. Kala itu, ia melihat taman Miqshamat sedang direnovasi.
Pemilik Yayasan Abdul Rahman Muhammad al-Haddad yang bertanggung jawab atas pemulihan taman Miqshamat mengatakan, sebagian besar kawasan taman itu akan ditata kembali.
Demikian juga, dengan enam taman lainnya di Sana'a akan ditata ulang. Penataan ulang taman-taman ini merupakan bagian dari program yang dijalankan oleh Dana Sosial untuk Pembangunan (SFD), sebuah organisasi yang memberi perhatian pada pendanaan pertanian, pendidikan, dan proyek lainnya di Yaman.
Taman Maryam yang lokasinya sangat dekat dengan tempat tinggal Mackintosh juga termasuk salah satu taman yang didanai SFD. Berkat taman itu, kata dia, kediamannya terasa nyaman dan sejuk karena dikelilingi tanaman hijau.
Ia berharap, tradisi menghiasi rumah dan bangunan dengan tetumbuhan hijau dilanjutkan oleh generasi penerus di Sana dan kota-kota lainnya di Yaman.