REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta agar konflik yang terjadi di Yaman segera dihentikan. Pasalnya, selama konflik ratusan orang tewas dan ribuan luka-luka. Sehingga hal ini dikhawatirkan akan terjadi peningkatan krisis kemanusiaan yang sangat besar.
“Setiap upaya media yang berasal dari Iran tidak dapat diterima karena Iran terlibat dalam isu Yaman,” ujar Menteri Luar Negeri Yaman, Riyadh Yassin, seperti dilansir, Arabnews, Selasa (21/4).
Riyadh mengatakan, Houthi dan Saleh serta pasukannya harus menarik diri dari kota dan desa di Yaman, termasuk Sanaa dan Aden. Riyadh meminta agar kembali ke Saada untuk menjadi warga sipil dan meletakkan senjata.
Jika hal tersebut diikuti, lanjut Riyadh, baru bisa melakukan dialog dan solusi politik. Namun, dengan kondisi saat ini, tidak ada ruang untuk melakukan negoisasi.
Sementara di pihak pemberontak Houthi, telah bersumpah tidak akan menyerah. “Orang-orang Yaman kami tidak akan pernah menyerah, itu akan menolak dalam menghadapi agresi biadab,” kata Houthi dalam pernyataannya di sebuah stasiun televisi, Ahad lalu.
Karena itu, Houthi berjanji untuk terus melakukan perlawanan dan menggunakan segala cara agar tidak terpukul mundur. Menurut Houthi, Riyadh tidak berhak untuk ikut campur situasi yang terjadi di Yaman saat ini.