REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Koalisi negara-negara Arab yang dipimpin Arab Saudi, Senin (20/4) melancarkan serangan udara ke kelompok Houthi yang merupakan pemberontak pemerintah Yaman. Akibatnya, 28 warga sipil tewas dan hampir 300 orang terluka serta rumah-rumah hancur.
Serangan tersebut menghantam puncak bukit. sehingga wilayah Fajj Attan Sanaa mengalami kehancuran dan ditutupi oleh awan tebal akibat asap.
Dilansir, Arabnews, Selasa (21/4), pemberontak Houthi telah menguasai sebagian besar semenanjung Arab, termasuk Sanaa. Di sini terjadi pertempuran sengit terjadi antara pemberontak dengan pasukan pro pemerintah.
Sejak serangan pertama dilakukan oleh koalisi Arab Saudi, lebih dua serangan diluncurkan. Koalisi negera-negara Arab mengklaim berhasil meruntuhkan beberapa infrastruktur yang dikuasai pemberontak.
Menteri Luar Negeri Yaman, Riyadh Yassin, enggan melakukan mediasi dengan pemberontak Houthi sebelum meletakkan senjata. Hal tersebut menanngapi permintaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar konflik di Yaman segera dihentikan.
“Setelah itu kita bisa bicara tentang dialog dan solusi politik. Tapi sekarang tidak ada ruang untuk negosiasi,” kata Riyadh.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
