Selasa 21 Apr 2015 11:24 WIB

Disinggung dalam Artikel Holocaust, Polandia Panggil Dubes AS

Rep: C21/ Red: Ilham
Pembantaian Yahudi oleh Nazi Jerman atau sering disebut Holocaust (Ilustrasi)
Foto: hurriyetdailynews.com
Pembantaian Yahudi oleh Nazi Jerman atau sering disebut Holocaust (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Juru bicara kementerian luar negeri Polandia mengtakan, negaranya telah memanggil Duta Besar Amerika Serikat di Warsawa atas sebuah artikel yang ditulis oleh seorang pejabat intelijen AS. Artikel itu menulis Polandia bertanggung jawab atas Holocaust selama Perang Dunia Kedua.

Artikel Direktur FBI James Comey yang diterbitkan di Washington Post awal pekan ini mengakibatkan protes massa di Polandia. Para politikus dan media massa juga mengecam artikel tersebut.

Lewat akun Twitter-nya, juru bicara kementerian luar negeri Polandia mengatakan, duta besar AS akan dipanggil ke kementerian atas artikel tersebut dan Polandia akan menuntut permintaan maaf.

Dalam artikel itu, Comey mengatakan menulis Polandia menjadi bagian dari dan menghalalkan kegiatan Holocaust. Bahwa Polandia terlibat dalam genosida Nazi Yahudi Eropa itu. "Dalam pikiran mereka, para pembunuh dan kaki tangan Jerman, Polandia, dan Hungaria. Mereka meyakinkan diri mereka sendiri itu adalah hal yang benar untuk dilakukan, hal yang harus mereka lakukan. "

Duta Besar Polandia untuk Amerika Serikat tidak terima dengan isi artikel tersebut. Dia juga telah menyurati Comey untuk memprotes artikel itu.

"Tidak dapat diterima. protes pemalsuan sejarah, terutama menuduh Polandia melakukan kejahatan yang tidak dilakukan. bahkan mereka (Polandia) sendiri yang menjadi korban," katanya.

Duta Besar AS di Warsawa, Stephen Mull mengaku telah bertemu dengan Kementerian Luar Negeri Polandia. "Saran Polandia atau negara lain selain dari Nazi Jerman bahwa Holocaust adalah salah, berbahaya dan ofensif," katanya.

Holocaust adalah peristiwa pembantaian sekitar 11 juta orang pada saat perang dunia II oleh Nazi. Sekitar 6 juta dari korban diklaim sebagai orang Yahudi.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement