Selasa 21 Apr 2015 11:31 WIB

Mozambik Desak Afsel Atasi Kerusuhan Xenofobia

Kemah pengungsi De-Deur. Arine Tusenge dari Burundi ialah satu dari beberapa pengungsi yang kembali menghirup udara luar setelah bersembunyi di Vaal, South Afrika. Mereka pindah ke penampungan akibat serangan xenofobia.
Foto: Photography-New/Tawedzerwa Zhou
Kemah pengungsi De-Deur. Arine Tusenge dari Burundi ialah satu dari beberapa pengungsi yang kembali menghirup udara luar setelah bersembunyi di Vaal, South Afrika. Mereka pindah ke penampungan akibat serangan xenofobia.

REPUBLIKA.CO.ID, MAPUTO -- Presiden Mozambik Filipe Nyusi pada Senin (20/4) mendesak Pemerintah Afrika Selatan mengekang serangan terhadap orang asing.

Ketika berbicara pada upacara di satu universitas di Maputo, Nyusi menyerukan kehadiran secepatnya pasukan keamanan Afrika Selatan dan pemulihan ketenangan untuk melindungi warga asing.

Ia juga menyeru warga Mozambik agar tidak berusaha melakukan pembalasan terhadap warga Afrika Selatan yang tinggal dan bekerja di Mozambik.

"Kami menyerukan tak ada pembalasan, sifat mulia rakyat Mozambik," kata Nyusi.

Tiga warga Mozambik telah tewas akibat kerusuhan xenofobia di Afrika Selatan. Kebanyakan korban warga Mozambik yang diserang secara brutal di Alexandria, Johannesburg, dan meninggal beberapa jam kemudian pada Sabtu pagi (18/4).

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement