NEW SOUTH WALES -- Sekelompok peneliti di Australia memulai riset yang diklaim sebagai kajian paling rinci mengenai binatang koala yang pernah dilakukan sebelumnya. Riset ini berlangsung di kawasan 'ibukota' koala di Gunnedah, New South Wales. Populasi koala di Gunnedah diyakini telah berkurang lebih dari setengahnya sejak tahun 2008.
Diharapkan riset ini dapat membantu mencari tahu apa penyebab dari penurunan yang drastis itu. Penelitian ini antara lain akan menyelidiki lapisan tanah dan kimia, epidemi penyakit dan pergerakan koala di kawasan itu.
Perusahaan pertambangan milik China Shenhua ikut menyumbangkan dana senilai $180 ribu untuk proyek penelitian ini. Dana lainnya sebesar sebesar $400 ribu dari Dewan Riset Australia dan $30 ribu dari Kantor Kementerian Lingkungan NSW juga sudah tersedia.
Tim peneliti dipimpin Dr. Mathew Crowher dari Universitas Sydney bertujuan mengungkap penyebab terjadinya penurunan populasi koala. "Peneliti yang terlibat nantinya akan berusaha memastikan apa sebenaranya yang memicu penurunan drastis populasi koala," katanya kepada ABC baru-baru ini.
Nantinya penelitian ini akan menyusun rekomendasi mengenai bagaimana upaya untuk mengembalikan populasi binatang tersebut. "Kita harus melindungi habitat koala dan Anda juga harus merehabilitasi habitat ini," katanya.
"Riset ini tidak hanya dapat mengetahui mengapa koala di kawasan ini jumlahnya berkurang, tapi kita juga untuk melakukan mitigasi penurunan populasi koala ini," kata Dr Crowher.
"Kami ingin mengetahui bagaimana merehabilitasi lanskap dan mengelola lanskap di kawasan yang menjadi habitat koala itu," tambahnya.