Selasa 21 Apr 2015 13:55 WIB

Lebih dari 2.000 WNI di Yaman Dievakuasi

Rep: C07/ Red: Ani Nursalikah
  Kantor Kedutaan Besar RI (KBRI) di Sana'a, Yaman, Senin (20/4), hancur setelah terkena serangan bom.
Kantor Kedutaan Besar RI (KBRI) di Sana'a, Yaman, Senin (20/4), hancur setelah terkena serangan bom.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu, Lalu Mohamad Iqbal mengatakan dalam tiga pekan lebih dari 2.000 warga Indonesia (WNI) dievakuasi oleh tim percepatan evakuasi di Yaman.  

"Jumlah masih dalam perkembangan, tapi diperkirakan lebih dari 2.000 yang sudah dievakuasi  sejak tim percepatan dikirim," ujar Iqbal di Kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jalan Taman Pejambon,  No. 6, Jakarta Pusat, Selasa (21/4).

 

Sebelumnya, serangan bom di dekat kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Sana'a, Yaman, Senin (20/4). Insiden terjadi pada pukul 10.45 waktu setempat.

Serangan tersebut tidaklah menargetkan KBRI melainkan sebuah depot amunisi yang berada di dekat KBRI. Namun, hingga kini belum ada pihak yang meminta maaf atas insiden tersebut. Pelaku penyerangan pun belum diketahui.

Akibat serangan tersebut, jalan di sekitar KBRI rusak parah dan banyak korban jiwa yang merupakan warga di sekitar daerah tersebut. Sebanyak tiga WNI mengalami luka ringan akibat kejadian tersebut.

Pada Selasa (21/4) pagi sebanyak 41 WNI di kota Sanna Yaman sudah diberangkatkan ke Hudaidah. Sebanyak 41 WNI yang dievakuasi terdiri dari staf KBRI, tim evakuasi pusat dan WNI yang akan dievakuasi. Mereka membutuhkan waktu sekitar lima jam perjalanan untuk sampai Hudaidah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement