Selasa 21 Apr 2015 20:26 WIB
Konferensi Asia Afrika 2015

Wapres: Indonesia Siap Bantu Afrika

Red: M Akbar
Jusuf Kalla
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Indonesia siap membantu negara-negara Afrika yang meminta dukungan di berbagai bidang, termasuk ekonomi.

"Mereka menganggap Indonesia ini negara maju dan mereka justru menginginkan bantuan dari kita, jadi kita juga harus siap," kata Wapres Kalla usai pertemuan bilateral dengan Liberia, Vanuatu dan Zambia di Jakarta Convention Center, Selasa (21/4).

Kalla melanjutkan ketiga negara yang berdiskusi dengan Indonesia dalam pertemuan terpisah meminta Indonesia menanam banyak investasi. "Tiga negara itu mengharap kapan pengusaha Indonesia datang," ujar Kalla.

Di sisi lain, lanjut Kalla, Indonesia memang harus mulai berubah menjadi negara yang bisa diandalkan, bukan negara yang selalu mengharap bantuan dari pihak lain. "Negeri kita sudah harus membantu negara yang ekonominya lebih lemah," kata Kalla.

Pertemuan antar negara Asia-Afrika, kata Wapres, memang berguna untuk saling bahu membahu membantu memajukan negara masing-masing.

"Tantangannya baru, bukan lagi Indonesia mendorong mereka merdeka, tapi mereka mengharap Indonesia membantu kemajuan ekonomi mereka," tutur Wapres Kalla.

Kalla mengatakan Indonesia memiliki hubungan ekonomi yang baik dengan Liberia. "Perusahaan Indonesia itu investasi di sana 700.000 hektar sawit dan masih banyak kesempatan lagi," ujar Kalla yang bertemu dengan Wakil Presiden Liberia Joseph Boakai.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Vanuatu Salto Kilman dalam pertemuan bilateral bersama Wapres Kalla mengutarakan rasa terima kasih atas bantuan Indonesia untuk korban badai di negara tersebut. Kilman menambahkan Vanuatu akan membuka kedutaan besar di Indonesia. "Sekarang masih dalam proses," ujar Kilman.

Dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Zambia, Wapres Kalla mengungkapkan bahwa negara yang terletak di Afrika bagian selatan itu meminta agar Indonesia mengirim berbagai ahli untuk bekerja di sana.

Sepuluh tahun lalu, Indonesia pernah mengirim ahli pertanian ke Zambia. Kalla menambahkan di Zambia ada 500 orang Indonesia yang bekerja di pertambangan sebagai spesialis.

"Sekarang mereka mengharapkan lebih banyak lagi bantuan, entah di bidang industri, pertambangan dan juga hubungan dagang tentunya," tutur Kalla.

Seluruh permintaan itu ditanggapi secara positif oleh Indonesia. "Kita terima, kalau perlu kita akan kasih beasiswa kepada para pelajar Zambia," kata Kalla.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement