Selasa 21 Apr 2015 22:14 WIB

Palestina Berharap Dukungan Indonesia dan Asia-Afrika

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang bersama Perdana Menteri Palestina, Fariz Mehdawi (kiri) saat pertemuan bilateral kedua negara di Jakarta Convention Center, Selasa (21/4).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang bersama Perdana Menteri Palestina, Fariz Mehdawi (kiri) saat pertemuan bilateral kedua negara di Jakarta Convention Center, Selasa (21/4). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah mengharapkan dukungan konkret dari Indonesia dan negara Asia-Afrika untuk dapat segera memperoleh kemerdekaan dan diakui sebagai negara yang berdaulat.

Perdana Menteri Hamdallah mengatakan dalam konferensi pers di Balai Sidang Jakarta, Selasa, Palestina menghargai dan mengapresiasi solidaritas politik dari Asia Afrika, namun saat ini yang terpenting adalah dukungan nyata bagi kemerdekaan negara tersebut.

"Hal yang terpenting bagi kami adalah dukungan nyata," ujar dia.

Menurut Hamdallah, salah satu dukungan nyata yang dapat diberikan oleh negara-negara Asia Afrika dengan segera mengakui status Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat.

Bentuk pengakuan tersebut kemudian dibuktikan dengan membuka perwakilan diplomatik untuk mempermudah hubungan bilateral Palestina sebagai negara yang berdaulat dengan negara-negara lain.

"Kami mengharapkan negara-negara Asia Afrika untuk membuka kedutaan besar atau konsulat di Palestina untuk menjalin hubungan politik dan ekonomi," kata Hamdallah.

Hamdallah juga menegaskan selama 48 tahun pendudukan Israel sudah lebih dari cukup untuk membuat bangsa Palestina menderita dan menjadi negara yang paling lama terjajah pada abad 21.

"Palestina juga menjadi satu-satunya negara yang masih belum merdeka sejak KAA 1955," kata dia. 

"Oleh karena itu, dengan komitmen kuat dari semua mitra Asia-Afrika untuk membantu Palestina mendapatkan kemerdekaan dan mencapai solusi dua negara, berdampingan dengan Israel, dan Jerusalem sebagai Ibu Kota Palestina," lanjut Hamdallah.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement