REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu tantangan astronot yang tinggal di Stasiun Luar Angkasa (ISS) adalah mematuhi peraturan larangan menikmati minuman keras.
Hal itu diungkap Scott Kelly astronot Amerika Serikat yang diwawancari Russia Today melalui video call bersama kosmonot Rusia Mikhail Korniyenko.
"Akan lebih baik [jika kami memiliki bir, tapi tidak (boleh)]. Satu masalah jika menenggak jenis minuman berkarbonasi ... ketika Anda membuka bir atau soda di Bumi, karbonasi akan naik dan keluar dari botol ... ketika kita melakukan itu di ruang angkasa itu hanya akan tinggal di cairan itu sendiri; tidak akan naik ke atas. Jadi, Anda akan minum minuman yang akan memiliki banyak gas di dalamnya, itu tidak ideal," kata Kelly.
Ketiadaan miras itulah, menurut para astronot itu, menjadi tantangan sendiri dalam menghadapi kerinduan tinggal di bumi, selama berbulan-bulan di stasiun internasional itu. (Baca: Tidak Mau Ketinggalan, Yordania Juga Ingin Kuasai Teknologi Antariksa)
Dalam wawancara itu, keduanya juga menjelaskan bahwa ketegangan politik antara Rusia dan Amerika Serikat di bumi, tidak berakibat pada hubungan sosial antara astronot kedua negara di ISS.
"Ayah saya dulu penerbang pesawat tempur. Tapi, dia bangga dengan (keberhasilan) kembalinya kosmonot pertama ke bumi," kata Kelly dikutip dari RT, Selasa (21/4).