REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Beijing kembali menjadi salah satu kota paling tercemar di Cina, menurut kelompok lingkungan Greenpeace.
Menanggapi hal tersebut, pemerintah kota mengatakan pada hari Rabu (22/4) bahwa tingkat polusi udara di Beijing mengalami penurunan 19 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini.
"Bahwa kepadatan PM2.5 yang mengandung partikel berbahaya yang lebih kecil dari 2,5 mikron diameter dengan 92,7 mikrogram per meter kubik untuk kuartal, meningkat dari 114 tahun lalu," jelasnya seperti dikutip AP, Rabu (22/4).
Sementara menurut organisasi Kesehatan Dunia tingkat keselamatan polusi adalah 25 mikrogram.
Beijing dan pemimpin nasional telah bersumpah untuk mengatasi masalah itu. Pihak berwenang mengatakan penutupan pabrik batu bara dan suspensi beberapa lokasi konstruksi telah memberikan kontribusi terhadap penurunan.