Rabu 22 Apr 2015 21:19 WIB

Pertemuan Pemimpin Jepang dan Cina Beri Sinyal Cairnya Hubungan

Rep: Gita Amanda/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden Cina Xi Jinping.
Foto: AP
Presiden Cina Xi Jinping.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Cina Xi Jinping dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, pada Rabu (22/4), bertemu di Indonesia. Hal ini memberikan sinyal sedikit mencarinya hubungan kedua negara.

The New York Times melaporkan, media milik pemerintah Cina menyatakan pertemuan Xi dan Abe di Jakarta merupakan yang kedua dalam lima bulan terakhir. Pertemuan menurut Cina diadakan atas permintaan Jepang.

Kedua pemimpin bertemu selama sekitar setengah jam. Pada pertemuan sebelumnya di Beijing, November silam, pertemuan juga berlangsung singkat.

Profesor hubungan internasional di Universitas Renmin Beijing Shi Yinhong mengatakan, hubungan kedua negara masih jauh dari membaik. Kedua pemimpin menurutnya masih saling tidak percaya.

"Hubungan Sino-Jepang masih jauh dari membaik. Xi masih memiliki ketidakpercayaan besar pada Abe,  Abe memiliki ketidakpercayaan sama Xi," katanya.

Sebelumnya Abe mengatakan, pertemuan di Jakarta dengan Xi untuk menjaga semangat Konferensi Bandung. Negara-negara besar menurutnya harus menjaga ambisi mereka. Dalam konteks ini, Abe sepertinya menyindir Cina.

"Kebijaksanaan nenek moyang kita di Bandung adalah hukum harus melindungi martabat negara berdaulat, baik itu besar atau kecil," ungkap Abe.

Sementara menurut radio pemerintah Cina, Xi mengatakan pada Abe ia ingin meningkatkan komunikasi dengan Jepang. Menurutnya ia ingin bekerja sama agar kedua negara tak menimbulkan ancaman bagi satu sama lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement