Kamis 23 Apr 2015 07:55 WIB
Konferensi Asia Afrika 2015

'Asia Afrika Jangan Lagi Jadi Tempat Pembuangan Ekspor'

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
 Jokowi Dodo bersama Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe menjadi pemimpin sidang leader summit yang merupakan puncak rangkaian peringatan 60 tahun Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika di Jcc, Jakarta, Rabu (22/4).(Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Jokowi Dodo bersama Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe menjadi pemimpin sidang leader summit yang merupakan puncak rangkaian peringatan 60 tahun Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika di Jcc, Jakarta, Rabu (22/4).(Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Zimbabwe Robert Mugabe mengatakan saat pidato pembukaan KAA Rabu (22/4) di Jakarta, negara Asia dan Afrika seharusnya tidak lagi menjadi tempat pembuangan barang-barang ekspor.

Dia menyebut pembuangan barang ekspor primer dan menjadi importir barang jadi telah terjadi sejak negara Asia Afrika dijajah kolonial.

"Secara historis peran ini telah diberikan pada kita oleh kolonial saat kita terjajah kolonialisme," ujar Mugabe.

Indonesia mengundang 109 kepala negara dan pemerintahan di Asia dan Afrika. Seorang panitia penyelenggara KAA menyebut perwakilan 21 negara sudah tidak lagi relevan dimasa sekarang.

Tatanan dunia telah berubah sejak 29 kepala negara berkumpul 1955 di Bandung. Saat itu mereka menyumbang seperempat produksi ekonomi dunia.

Tetapi hari ini mereka memberikan kontribusi lebih dari setengah ekonomi dunia. Negara seperti Cina dan India kini memegang kekuasaan ekonomi secara signifikan.

Menurut Presiden Joko Widodo, kelompok G20 masih diperlukan untuk berdiri bersama melawan dominasi kelompok negara tertentu. Kelompok tersebut dibentuk agar dapat menghindari ketidakadilan dan ketidakseimbangan global. n Reuters/Ratna Ajeng Tejomukti

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement