REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan dunia harus bersatu melawan ekstremisme. Masyarakat dunia juga berperan penting untuk menggali dan mencapai akar penyebab masalah terorisme.
Ban mengeluarkan pernyataan itu usai debat Sidang Majelis Umum mengenai peningkatan toleransi dan strategi praktis guna menangkal ekstremisme. Ia menyatakan, meskipun pelaku teror dan kaum ekstrem mengaku agama menjadi panduan mereka, ideologi mereka bertentangan dengan ajaran kepercayaan apapun
"Agama tidak mengakibatkan kerusuhan, manusia yang menyebabkannya," ujarnya, Rabu (22/4).
Menurutnya, para pemimpin agama dapat memainkan perang yang sangat penting dalam mengobati perpecahan sektarian dan menangkal kekuatan radikal. Ia mendesak semua pemimpin agama memanfaatkan pengaruh dan moral mereka untuk menangkal ideologi ekstrem dengan meningkatkan saling pengertian.
Ban juga mengatakan PBB pada penghujung tahun ini akan mengajukan rencana aksi yang menyeluruh guna mencegah kerusuhan ekstrem. Debat dua-hari tersebut dihadiri oleh pejabat pemerintah dan pemimpin agama. Pertemuan yang dilakukan mulai Selasa (21/4), berjalan di tengah tersebarnya ekstremisme di seluruh dunia oleh ISIS, Boko Haram serta Ash-Shabaab yang terjadi dari waktu ke waktu.