REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perlu adanya langkah yang tidak biasa untuk mengatasi masalah perubahan iklim. Sekelompok ilmuwan terkemuka mengatakan risiko perubahan iklim kini semakin berbahaya. Pernyataan tersebut dilontarkan dalam rangka hari bumi, Rabu (22/4).
Pernyataan tersebut disampaikan secara tertulis oleh 17 ilmuwan terkemuka di dunia dari berbagai negara yang tergabung dalam Liga Bumi. Liga Bumi adalah aliansi internasional ilmuwan terkemuka dari berbagai lembaga penelitian kelas dunia.
Mereka mengingatkan mengenai delapan hal yang harus dicapai pada kesepakatan iklim internasional di Paris pada Desember tahun ini. Pada bulan Desember mendatang, akan ada konferensi untuk membahas mengenai pencegahan perubahan iklim.
Unsur dasar pertama ialah komitmen untuk membatasi pemanasan global sampai di bawah dua derajat Celsius, sehingga memerlukan peralihan ke masyarakat nir-karbon paling lambat pada pertengahan abad ini. "Kunci bagi keberhasilan ialah dekarbonisasi mendalam sampai pertengahan abad ini," kata Profesor Jeffrey Sachs, salah seorang penulis pernyataan tersebut.
Studi yang dilakukan menunjukkan dekarbonisasi mungkin bisa dicapai dengan biaya yang murah. Asalkan, ada keseakatan dan visi global bersama, komitmen nasional yang kuat, dan kerja sama global di jalur teknologi.
Unsur lain yang dimasukkan ke dalam daftar di Pernyataan itu meliputi anggaran karbon global, pengembangan sistem energi rendah-karbon dan tanah yang bekelanjutan, pemeliharaan tenggelamnya karbon dan ekosistem penting dan lain-lain.
"Bukti ilmiah menunjukkan bahwa kita dapat menciptakan masa depan yang positif, tapi hanya dengan tindakan berani saat ini," kata Johan Rockstrom, Ketua Liga Bumi.