REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sejak berdiri 70 tahun lalu, PBB selalu dipimpin oleh pria. Tradisi itulah yang ingin dipecahkan sejumlah advokat hak perempuan saat PBB memilih sekretaris jenderal baru tahun depan.
Lembaga penggiat hak asasi perempuan dan anak perempuan Equality Now meluncurkan kampanye online di seluruh media sosial untuk mempromosikan kandidat perempuan memimpin PBB, Rabu (22/4). Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon akan melepas jabatannya pada akhir 2016.
Kampanye fokus pada duta besar PBB dari Cina, Prancis, Rusia, Inggris dan AS. Kelima negara itu merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
"Proses seleksi sekjen PBB mendatang adalah kesempatan besar mendekatkan kita pada kesetaraan gender secara global. Kami berharap ada momentum untuk mewujudkannya," ujar penasihat hukum Equality Now Antonia Kirkland dalam pernyataan.
Dia juga mempertanyakan mengenai proses rahasia yang dilakukan anggota permanen DK PBB dalam memutuskan kandidat sekjen.
"Juga penting memastikan transparansi dan proses pemilihan yang adil dan prosedur yang ada sehingga perempuan bisa dengan serius dipertimbangkan dan diberi kesempatan yang sama," kata Kirkland.